“Panti Asuhan”
Minggu pagi, diawali dengan bunyi “tik...tik..tik...” rintik air hujan
turun dari atas atap menambah sejuk suasana pagi di Padang Limau Manis,
Sumatera Barat.
Seperti biasa, tubuh ini sudah dialarm untuk terbangun jam 4.00 WIB,
sembari melaksanakan sholat malam (Sholat Tahajut), dimana saat hati gelisah
saya selalu megadu sama yang maha kuasa. Dialah yang maha mengetahui isi hati,
dia juga yang maha mendengar keluh kesah dari setiap hambanya.
Dikeheningan malam, sunyi sepi, saat aktivitas yang lain masih istirahat
dalam tidurnya, bangun untuk mengadu mengadahkan kedua tangan kepada sang maha
kuasa sungguh suatu karunia yang luar bisa, dikeheningan malam, saya bebas
mengadukan apa yang ada didalam hati ini.
“BEBAS” itu lah sebuah kalimat yang mampu mewakili perasaan setelah mengadu
sama allah.
Airmata bercucuran, mengalir membasahi pipi, sebagai unggapan betapa hati
ini butuh pertongan dari yang maha menciptakan.
Pernah suatu waktu, hati ini sungguh merasakan sedih yang luar bisa, karena
hati ini terlanjur mencintai seseorang. Cinta yang tidak seharusnya disimpan
dalam hati, cinta yang tumbuh dalam sebuah persahabatan. berkali-kali hati ini
ingin lari dari keadaan ini, namun tetap saja rasa itu terus menghantui.
Sebut saja alif, laki-laki yang ada disetiap doaku dia yang aku harapkan
mendampingi hidupku, berjuang bersama. rasa ini tumbuh seiriing waktu, tersiman
rapi kecuali allah yang lebih mengetahui.
Soal hati, hanya allah lah tempat berharap, sadar bahwa dia ada dalam
gengaman allah, begitupun aku sebaliknya. Berharap suatu saat kelak tulisan ini
menemukan jawaban.
Dan semoga jawaban itu, adalah dia yang terbaik yang allah kirimkan
Semoga kelak, semua gelisah dihati ini terjawab???
Kembali ke kegiatan hari minggu pagi,
Pagi ini seperti biasanya, kali ini cukup dengan satu bungkus roti dan
segelas air putih sebagai penganjal perut.
Tidak lupa pagi ini, sebelum beraktifitas diluar, aku sempatkan
melaksanakan dua rakaat sholat dhuha, sebagai ungkapan syukur kepada allah,
karena masih diberi kesehatan, masih
bisa bernafas dengan gratis, bayangkan bagaimana teman-teman kita yang sekarang
lagi terbaring dirumah sakit, harus menggunakan oksigen untuk bernafas,
bersyukur masih memiliki anggota tubuh yang sehat tidak kurang satu pun,
bayangkan lagi bagaimana orang diluar sana yang kaki nya sudah cacat, mata
tidak berfungsi laki, tangan tidak bisa lagi berfungsi, ada ginjalnya yang
tidak berfungsi, maka dari itu ayo kita syukuri apa yang telah allah berikan
sepada kita sebagai suatu rahmat yang amat banyak.
Bersyukur atas rizki yang telah allah berikan.
Karena dengan rizki itu kiata bisa makan, memebuhi kebutuhan hidup sehari hari.
Bayangkan diluar sana, banyak kawan-kawan kita, anak-anak kecil, kepala
keluarga yang hidupnya serba kekurangan. Mereka hidup dan tinggal di tempat
pembuangan sampah. Suatu kondisi yang membuat mereka harus bertahan.
Pemandangan pagi inipun sama, saya mengunjungi salah satu panti asuhan di
kota padang, “Panti Asuhan Muhammadiyah”, panti ini khusus untuk laki-laki.
kegiatan ini sering saya luangkan, apalagi saat saat sedang ngedrop dan saat
sedih datang melanda.
Bahkan Rasuullah SAW juga memerintahkan setiap umatnya untuk memuliakan
anak yatim,
Juga didalam harta yang allah titipkan kepada kita, ada hak orang lain yang
membutuh kan didalamnya
Sebelum berangkat, saya sempatkan kewarung di depan kos membeli sedikit
cemilan kering, untuk dibagikan kepada adik-adik dipanti. Sembari menunggu
angkot (Anguktan Kota) yang tidak berapa lama mununggu, akhirnya angkot melaju
dari arah pasar baru dan berhenti tepan di depan saya
“pasa diak” kepasar dek sapa bapak sopir
“iyo pak” Iya pak balas saya
Menaiki angkot rute pasar baru- pasar raya, didalamya sudah duduk beberapa
orang, salah satu penumpag melemparkan senyuman manis saat sata menaiki angkot.
Didalam angkot, ciri khas angkot padang adalah full musik. Beruntung kali
ini saya mendapatkan angkot yang kebetulan sopirnya seorang bapak yang
kira-kira berumur 50 jadi musik kali ini lebih slow. Lagu minang menemani para
penumpang di dalamnya, tampak mereka menikmati setiap alunan musik minang yang
di putar oleh pak sopir.
“kiri pak” berhenti pak. Ucap saya ketika akan turun
Dengan sigap, lampu spion ke kiri dihidupkan oleh pak sopir, menandakan
mobil akan berhenti.
Untuk sampai ke panti asuhan, saya harus berjalan lagi masuk gang, sekitar
10 menit, alhamdullah sampai.
Sesampainya di panti
“assalamualaikum pak, bu”
“waalaikum salam” silakan duduk nak
Saya kemudian duduk di sebuah kursi, di sambut pak IL selaku ketua panti
dan Ibu Nur sekretaris panti. Kami banyak berbincang terkait suasana keseharian
panti
Dituturkan pak Il bahwa panti ini sudah tua sekali, sudah berdiri sejak
tahun 1961, dan sekarang lagi dalam proses renovasi, nampak di sebelah ruang
kantor sedang di bangun sebuah mesjid.
Setelah berbincang-bincang sama pak il dan bu nur, karena pagi itu adk-adik
ada jadwal mengahadiri undangan akikahan, jadi saya tidak bisa lama-lama
mengunjungi mereka,
“Bu mohon izin, saya boleh diantar melihat sekitaran panti”?? Tanya saya
“Boleh nak jawab pak Il dan bu Nur”
“Ayo ibu antar kan”.
Bersama bu Nur, saya ditemani mengelilingi beberapa ruang disekitar panti, bertemu
dengan adik adik di panti, dalam hati “Subhanallah indah nya kebagahiaan hari
ini”
Terakhir sebelum pulang, saya sempat kan mengabadikan dalam bentuk foto,
sebagai kenangan dan sebagai obat saat sedih melanda.
Terbukti dan mujarab, Mengunjungi panti bisa menjadi obat kesedihan.
Bertemu dengan adik-adik di panti asuhan mengobati hati yang sedang gelisah,
melihat senyuman mereka, sungguh pemandangan yang indah, tingkah laku mereka
yang riang tanpa ada beban, mampu meluluhkan hati ini.
Sepulang dari panti, Dalam hati, berkali kali dan tak henti-hentinya saya
ucapkan syukur, “Alhamdulillah saya yang
sekarang allah lebihkan dari meraka, kenapa jarang bersyukur”??
Subhanallah, alhamdullah, lailahaillalah, allahhuakbar
Dalam hati saya berdoa, “ya allah lancarkan rizki ku dan mampukan aku untuk
selalu berbuat baik dan membantu sesama yang membutuhkan”.
Mampukan juga aku untuk selalu merutinkan kegiatan ke panti agar hati ini
selalu bersyukur dan mampu mengambil hikmah disetiap kejadian yang engkau
berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar