*Telah dipublish pada Khazkita
16 Juli 2020
Indonesia
yang saat ini masih termasuk negara dengan tingkat baca paling rendah, UNESCO
menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya
0,001%, artinya dari 1000 orang Indonesia, Cuma 1 orang yang rajin membaca.
Fakta
lain juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara
yang menjadi sampel penelitian oleh Central Connecticut State University pada
Maret 2016. Indonesia berada di bawah Thailand(59) dan di atas Bostwana (61).(dikutip
dari legaleraindonesia.com).
Jika
kondisi ini dibiarkan, kondisi Indonesia sangat memprihatinkan, akan jadi apa
Indonesia kedepan?
Seperti
kita ketahui juga bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang
konsumtif terhadap gadget. Penelitian lain yang dilakukan oleh Lembaga Riset
digital marketing Emarketer, pada tahun 2018 Indonesia telah menempati urutan
ke empat penguna gadget terbesar setelah Cina, India, dan Amerika
Ini
adalah dua hal yang sangat kontras bertolak belakang, dengan kemajuan teknologi
yang sangat pesat jika tidak diimbangi oleh kemajuan pola fikir masyakatnya,
sehingga akan menjadikan Indonesia sasaran empuk provokasi, dan berita-berita
hoax.
Literasi
adalah kunci agar Indonesia bisa bangkit. Kenapa literasi?
Seperti
kita ketahui, bahwa literasi adalah sebutan untuk kegiatan membaca dan menulis.
Dengan
membaca, maka seseorang akan memiliki wawasan yang luas, pola fikir yang baik,
akan lahir ide-ide segar dari pemikirannya yang akan bermafaat untuk
masyarakat.
Tidak
sampai disitu, dengan membaca akan menggerakkan soseorang untuk menuliskan buah
fikiran. Sehingga akan banyak lahir penulis-penulis yang memiliki kredibilitas
yang baik.
Saat
ini, guna mengantisipasi hal tersebut, pemerintah gencar untuk melakukan
berbagai upaya pembenahan agar para generasi muda melek untuk membaca, disamping
itu lahir juga komunitas-komunitas penggerak literasi non pemerintah.
Bukti
nyata pemerintah berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai tujuan dari UUD
alinea ke empat yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”, telah diluncurkan
perpustakaan online yaitu IPusnas, Ipusnas merupakan perpustakaan online yang
disediakan oleh peerintah secara gratis dan resmi.
Untuk
bisa menggunakan aplikasi Ipusnas, kita hanya tinggal download di Play Store,
lalu daftarkan dengan menggunakan akun email.
Kedepannya
dengan hadirnya perpustakaan online ini, bisa menjangkau ke semua lapisan
masyarakat, tidak hanya masyarakat perkotaan, namu ke pelosok desa.
Jika
hendak memajukan suatu bangsa, maka dimulai dari memajukan pendidikan,
menyiapkan generasi-generasi dengan ilmu pengetahuan.
Jika
dahulu akses dalam memperoleh ilmu sangat sulit dan minim, maka dengan kondisi
teknologi yang sangat canggih saat ini, sudah semestinya kita manfaatkan untuk
hal-hal yang bermanfaat.
Agar
kemajuan teknologi juga berdampak positif untuk bangsa dan negara.
(*Hamsiah)